Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi UKM Eko Bubut dengan Kolaborasi Pendekatan Konvensional 5 S dan Systematic Layout Planning (SLP)
DOI:
https://doi.org/10.34128/jht.v6i1.72Abstract
Pengaturan tata letak (layout) pabrik merupakan salah satu masalah yang sering dijumpai bahkan tidak dapat dihindari dalam dunia industi kecil maupun besar. UKM Eko Bubut merupakan UKM yang bergerak di bidang kerajinan kayu, UKM Eko Bubut ini memproduksi perlengkapan alat makan dari kayu berupa mangkok, piring, nampan, sendok, dan lain-lain Permasalahan yang dihadapi UKM Eko Bubut adalah pada tata letak lantai produksi yang tidak tertata rapi, dan tidak mempertimbangkan urutan proses pembuatan produk. Terdapat banyak departemen yang tidak tertata dengan baik, alat bantu / tools tidak ditata tetapi dibiarkan berserakan di area kerja. Bahan baku dan produk setengah jadi tidak tertata secara rapi dan banyak berserakan di area kerja. Kondisi ini mengakibatkan terganggunya aliran material masuk dan keluar pada setiap departemen sehingga jarak material handling menjadi lebih besar selain itu juga terdapat back tracking pada proses pembuatan mangkok kayu. Pendekatan yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan pada UKM Eko Bubut yaitu dengan menerapkan pendekatan 5S dan metode Systematic Layout Planning (SLP). Pendekatan 5S digunakan untuk melakukan perencanaan layout supaya tertata rapi, ringkas, serta menciptakan kondisi kerja yang baik untuk pekerja. Metode Systematic Layout Planning (SLP) dipilih karena digunakan untuk merancang ulang layout lantai produksi dengan tujuan dapat meminimalkan material handling dengan mempertimbangkan aliran material. Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan perancangan tata letak dengan dan metode Systematic Layout Planning (SLP), maka didapatkan 5 alternatif layout dengan jarak perpindahan material dan nilai OMH yang berbeda-beda. Layout alternatif yang dipilih berdasarkan nilai jarak perpindahan dan OMH terkecil yaitu layout alternatif 5 dengan total jarak perpindahan sebesar 71,4 meter dan OMH sebesar Rp. 31.338,-
References
Adiyanto, O., & Rizky Paldo, M. (2019). Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi UKM Eko Bubut Menggunakan Metode Automated Layout Design Program (ALDEP). Teknoin, 25(2), 66–79.
Anwar, Bakhtiar, S, & Nanda, R. (2015). Usulan Perbaikan Tata Letak Pabrik dengan Menggunakan Systematic Layout Planning ( SLP ) di CV . Arasco Bireuen. Miej, 4(2), 4–10.
Choir, M., Arief, D. S., & Siska, M. (2017). Desain Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Menggunakan Metode Systematic Layout Planning Pada Pabrik Kelapa Sawit Sungai Pagar. Jurnal Fteknik, 4(1), 1.
Maheswari, H., & Firdauzy, A. D. (2015). Evaluasi Tata Letak Fasilitas Produksi Untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada Pt. Nusa Multilaksana. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 1(3).
Murnawan, H., Eka, P., & Karunia, D. (2018). Perancangan Ulang Fasilitas Dan Ruang Produksi Untuk Meningkatkan Output Produksi. Jurnal Teknik Industri, 19(2), 157–165.
Nelfiyanti, Rani, A. M., & Ramadhan, A. I. (2016). Perancangan Sistem Informasi dan Tata Letak Fasilitas Produksi Tas CV. Banua dengan Menggunakan Algoritma CORELAP. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi, (November), 1–6.
Putri, R. eriani, & Ismanto, W. (2019). Pengaruh Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas di Area Operasional Kerja Berbasis 5S untuk pengajuan Modal Usaha. Dimensi, 8(1), 71–89.
Sofyan, D. K., & Syarifuddin, S. (2015). Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Metode Konvensional Berbasis 5s (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke). Teknovasi, 2(2), 27–41.